Dalam ssambutan singkatnya sahabat ketua umum PB PMII Aminudin Ma’ruf memberikan penejelasan kepada peserta pembukaan terkait acara konsolnas kaderisasi dilaksanakan di pondok pesantren. Dikatakan bahwa sebagai kader PMII harus melestarikan budaya-budaya ahlissunah waljama’ah dengan melakukan semua rutinitas kaderisasi ke pondok-pondok pesantren.
Ketua umum yang beberapa bulan kemarin terpilih di Kongres PMII Jambi memberikan instruksi kepada seluruh pengurus di semua tingkatan di wilayah Kordinator Cabang Bali-Nusra untuk kembali ke pondok pesantren. “kita adalah anak kader muda yang akan menjadi penerus NU di masa depan tentunya harus kembali dengan tradisi NU” ungkapnya
Sambutan atas nama PC. NU Kota Mataram di lakukan oleh sahabat Fairuzzabadi yang merupakan ketu NU Kota Mataram. Dengan kejenakaannya membuat suasana yang tadinya hening menjadi riuh sorak gembira dengan gaya khas ketu NU Mataram yang kerap di panggil Abu Macel. Dalam sambutannya kali ini NU mengajak kepada semua warga masyarakat untuk selalu bangga dengan sekolah swasta.
Lebih jauh lagi ungkapnya, Negara ini tidak akan seperti sekarang ini jika tidak peran serta dari masayarakat khususnya pendirian pusat pendidikan seperti pondok pesantren.
Kemudian sambutan terakhir sekaligus membuka acara di sampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia sahabat Muh. Hanif Dakhiri. Dalam sambutannya kali ini menteri tenaga kerja lebih banyak membicarakan terkait dengan kelangsungan Jama’ah NU dan kader penerusnya di masa yang akan dating.
Keberadaan PMII hari ini adalah untuk mempersiapkan generasi yang akan memimpin NU untuk masa yang akan dating. Tentunya sebagai kader PMII harus terus menjaga tradisi-tradisi luhur.
NU sebagai salah satu pendiri Bangsa ini tentunya memiliki hak untuk memimpin kedepan, tetapi tidak serta merta kita harus mendengungkan hak ini kita sendirilah yang harus menjemput hak itu di kemudian hari. Maka dari itu PMII sebagai kader muda NU harus tetap dalam koridor NU demi mencetak generasi yang berkualitas dan mengabdi untuk bansa dan Negara dengan paham Ahlissunah Waljama’ah. [] - 03
Komentar